"Mereka spontan. Jarang berakting, tapi punya imajinasi yang bagus," ujar sang sutradara saat ditemui di screening film, Planet Hollywood, Jaksel, Senin (26/3). SpontanitasCherry Belle terasa setiap kali mereka melakoni syuting di apartemen dan juga di luar ruangan.
Hanny tak ragu memanfaatkan energi serta spontanitasCherry Belle ini dengan menggarap film yang lugu dan naif, tanpa menyisipkan satu pun adegan seksi. "Akting ga ada rasa seksi sama sekali. Merasa kayak anak-anak. Mereka disukai karena naifnya, spontanitas anak-anak. Ga muncul sebagai seksi," paparnya. Ia yakin bahwa kepolosan Cherry Belle lah yang membuat girl band ini disukai oleh masyarakat.
Kisah yang diangkat dalam film dibuat berdasarkan kisah nyata perjalanan karir Cherry Belle. Dengan sedikit perubahan untuk kebutuhan cerita, maka jadilah naskah film LOVE IS YOU. "Hampir 70 persen nyata. Dikumpulin di karantina, persoalan kayak dipadatkan," ujar Hanny.
Dengan jadwal manggung Cherry Belle yang padat, Hanny harus mengikuti pola kerja girlband tersebut untuk dapat merampungkan syuting. Saking padatnya, untuk proses reading saja, perlu waktu 10 hari. Namun itu semua dirasakan sebagai tantangan baginya.
"Persoalannya pemain baru, akting baru. Kalau natural dan jadi diri sendiri udah cukup. Mengekspresikan orang percaya ada persoalan ya ok," pungkasnya. (kpl/uji/dka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar